PAPUA - Dalam pelukan alam megah Pegunungan Tengah Papua, satu kisah hangat hadir dari tanah Sugapa. Bukan tentang patroli atau senjata, tapi tentang ketulusan, persaudaraan, dan harapan yang datang dari loreng TNI.
Prajurit-prajurit dari Satgas Yonif 500/Sikatan Ops Pamtas Mobile RI-PNG Sektor Intan Jaya menjalankan misi yang tak biasa pada Rabu (23/4/2025). Mereka tidak membawa instruksi militer, melainkan membawa niat mulia: memborong seluruh hasil panen petani lokal** sebagai wujud kepedulian dan cinta pada masyarakat Papua.
Pasar Sugapa pagi itu menjadi saksi bisu kehangatan yang tercipta. Loreng-loreng bersahabat berbaur dengan mama-mama Papua yang penuh harap. Ubi, keladi, pisang, hingga sayur mayur berpindah tangan, bukan hanya sebagai komoditas, tetapi sebagai simbol harapan.
Letkol Inf Danang Rahmayanto, S.I.P., M.M., Dansatgas Yonif 500/Sikatan, mengatakan bahwa ini adalah bentuk nyata dari pendekatan humanis TNI.
“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penjaga, tapi sebagai saudara. Kami datang bukan untuk mengatur, tapi untuk mendengar, membantu, dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Papua, ” ujarnya penuh empati.
Masyarakat menyambut hangat. Salah satunya, Mama Hana, mengaku ini kali pertama panenannya habis dibeli dalam jumlah besar.
“Kami merasa dihargai. Sa pu hati senang sekali. Terima kasih Bapak TNI, ” katanya sambil mengusap mata yang berkaca-kaca.
Aksi ini menuai apresiasi luas. Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyebutnya sebagai wujud nyata cinta TNI kepada rakyat Papua.
“Ini bukan sekadar bantuan ekonomi, tapi pembangunan kepercayaan. Pendekatan humanis adalah kunci untuk Papua yang aman, damai, dan sejahtera, ” tegasnya.
Di balik semua itu, ada pesan kuat yang hendak disampaikan: TNI hadir bukan sekadar penjaga batas, tetapi penjaga harapan. Lewat tindakan nyata dan empati, mereka menyalakan pelita harapan bagi masa depan Papua yang lebih baik.
Karena kadang, damai itu dimulai dari senyum tulus di pasar kecil, dari seikat pisang yang dibeli dengan cinta, dan dari tangan-tangan kokoh yang tak hanya menggenggam senjata, tetapi juga merangkul kemanusiaan.
(Humas Satgas Media HABEMA – Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono)